Selasa, 04 September 2012

PEMANASAN GLOBAL BUKAN HOAX


Foto: PEMANASAN GLOBAL BUKAN HOAX

¦-->>No SARA, Semoga membuka mata orang yang masih menyangkal <<--¦

Tanda-tanda pemanasan global sebenarnya sudah kita rasakan setiap hari, seperti cuaca yang tidak menentu, suhu ekstrim, kekeringan, berbagai penyakit akibat iklim,dll.

Tapi ternyata masih banyak yang termakan artikel yang berbau konspirasi, yang menyatakan Pemanasan global adalah hoax.  

Pemanasan Global Telah Dijelaskan di Al-Qur'an & Hadist
Pemanasan global yang diiringi dengan beragam fenomena alam ini sebenarnya telah banyak diberitakan dalam nubuwat qur’aniah maupun nabawiyah. Sebagai sumber yang otentik dan Terjadinya berlaku sepanjang zaman, Al- Qur’an dan As Sunnah banyak memuat tentang hal itu.

A. Isyarat tentang kerusakan alam akibat perbuatan manusia 
Allah swt berfirman : "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar- Ruum [30]: 41)

Kerusakan yang dimaksudkan di sini adalah kerusakan yang diakibatkan oleh perbuatan tangan- tangan manusia berupa maksiat dan kerusakan-kerusakan moral. Para mufassirin menafsirkan kerusakan di darat dan di laut - sebagaimana Imam Al-Alusi menjelaskan dalam tafsir Ruh Al-Ma’ani- yaitu; kemarau, wabah penyakit, banyaknya kebakaran, kebanjiran, penghapusan berkah dari segala sesuatu, berkurangnya sesuatu yang bermanfaat, dan merajalelanya marabahaya.

Hubungannya dengan fenomena global warming, maka jelas sekali bahwa penyebab utama semua ini adalah ulah manusia.

B. Isyarat tentang adanya hujan asam Revolusi industri yang ditandai dengan ditemukannya mesin uap telah menjadi babak baru bagi beragam penemuan- penemuan penting lainnya. Dan abad 20 ini telah menjadi bukti betapa ramainya penemuan-penemuan teknologi susulan, dan berikutnya telah mendorong mereka untuk mengkonsumsi bahan bakar fosil lebih banyak dari sebelumnya.

Sejak tahun 1950 sampai 1979 konsumsi energi fosil dunia telah meningkat empat kali lipat dan terus meningkat sekarang ini. Efek yang ditimbulkan dari pembakaran bahan-bahan ini dalam industri dan mobil bercampur dengan uap air dan oksigen di atmosfer dan membentuk asam nitrat serta asam belerang. 

Kalau larut dalam hujan, asam-asam ini jatuh ke tanah dengan akibat hancurnya hutan, tanaman pangan, dan berbagai organisme yang hidup di air tawar. Semua efek yang ditimbulkan itu bukan hanya memunculkan efek material, namun juga akan berdampak secara sosial.

Betapa miripnya kondisi itu dengan apa yang disebutkan dalam berbagai nubuwat. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : "Kiamat tidak akan terjadi sehingga langit menurunkan hujan, tapi air hujan ini tidak bisa mendorong dibangunnya rumah-rumah tanah liat yang kuat dan tidak menyebabkan berhimpunnya penduduk perkampungan, namun hanya bisa mendorong dibangunnya rumah-rumah dari bulu."

Dan diriwayatkan dari Anas , dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan tiba hari kiamat hingga manusia dihujani dengan hujan secara merata, tetapi bumi tidak menumbuhkan sesuatu.’

Ada seorang dari kaum muslimin yang bertanya, kapankah peristiwa itu akan terjadi? Beliau menjawab, “Apabila musik dan biduanita telah merajalela dan khamr telah dianggap halal".

Bila seluruh isyarat qur’aniyah dan nabawiyah di atas kita kombinasikan, maka akan kita temukan hubungan yang erat sebuah fenomena akhir zaman berupa kegoncangan bumi (gempa dahsyat), hujan meteor (badai batu/ kepingan-kepingan material yang jatuh dari langit), asap dukhan yang menyelimuti bumi, dan perubahan wajah (mutasi genetika), dengan beragam kemaksiatan dan kekufuran yang diperbuat oleh manusia (perzinahan, musik dan minuman keras). 

[HR. Ahmad. Ahmad Syakir menshahihkan isnadnya. Musnad Ahmad (III/140, Muntakhab Kanz).  HR. Tirmidzi (2212) Al-Fitan dari hadits ‘Imran bin Hushain, Ibnu Majah (4060) Al-Fitan dari Sahl bin Sa’d, dan Thabrani dalam Mu’jamu ‘J-Kabfrdzn Mu’jamul- Ausath. Hadits ini shahih.  HR. Ibnu Majah (4059) dalam Al- Fitan. Ibn Katsir berkata: “Sanad perkataan ini adalah shahih kepada Ibn ‘Abbas, lihat Tafsir Ibn Katsir.]

©[FHI/Berbagi sumber]

Follow us: @forum_hijau

0 komentar:

Posting Komentar