Selasa, 04 September 2012

Orangutan Stres Habitatnya Makin Sempit



Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH mengatakan masuknya orangutan ke perkampungan masyarakat akhir-akhir ini dikarenakan habitat aslinya sudah mulai berkurang karena pembukaan lahan untuk kebun kelapa sa
wit, sehingga hewan itu kebingungan untuk tinggal dan tersesat ke perkampungan.

“Karena habitat aslinya sudah semakin sempit. Pembukaan lahan merupakan salah satu faktor yang menjadikan orangutan ini banyak yang masuk ke perkampungan dan hidup dekat dengan masyarakat,” ungkap Cornelis kepada wartawan, Kamis (30/8).

Menurutnya, sampai saat ini dia belum menerima informasi dari mana asal kedatangan orangutan tersebut. “Tidak tahu dari mana barang itu datang.

Apakah dia peliharaan orang yang lepas atau memang sesat. Dan itu bisa saja terjadi,” tambahnya.
Terakhir, orangutan masuk ke perkampungan Parit Wak Dongkak, Desa Wajok Hilir, Siantan, Kabupaten Pontianak. Warga di kampung ini geger dan berupaya untuk mengevakuasi satwa langka itu.

Sayangnya—ketika dilakukan evakuasi—orangutan ini terluka parah dan akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju Kabupaten Ketapang untuk menjalani pengobatan. Menurut Cornelis, meninggalnya orangutan tersebut bisa saja karena stres. “Mungkin juga karena stres,” ujarnya.

Lanjutnya, masalah orangutan ini sudah ada yang menangani. Dia juga meminta kepada pihak yang bertanggung jawab atas orangutan ini untuk menjaga dan merawatnya dengan baik. “Kalau sudah meninggal, apa boleh buat,” pungkasnya.

©[FHI/RK]
Foto: Orangutan Stres Habitatnya Makin Sempit

Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH mengatakan masuknya orangutan ke perkampungan masyarakat akhir-akhir ini dikarenakan habitat aslinya sudah mulai berkurang karena pembukaan lahan untuk kebun kelapa sawit, sehingga hewan itu kebingungan untuk tinggal dan tersesat ke perkampungan.

“Karena habitat aslinya sudah semakin sempit. Pembukaan lahan merupakan salah satu faktor yang menjadikan orangutan ini banyak yang masuk ke perkampungan dan hidup dekat dengan masyarakat,” ungkap Cornelis kepada wartawan, Kamis (30/8).

Menurutnya, sampai saat ini dia belum menerima informasi dari mana asal kedatangan orangutan tersebut. “Tidak tahu dari mana barang itu datang. 

Apakah dia peliharaan orang yang lepas atau memang sesat. Dan itu bisa saja terjadi,” tambahnya.
Terakhir, orangutan masuk ke perkampungan Parit Wak Dongkak, Desa Wajok Hilir, Siantan, Kabupaten Pontianak. Warga di kampung ini geger dan berupaya untuk mengevakuasi satwa langka itu.

Sayangnya—ketika dilakukan evakuasi—orangutan ini terluka parah dan akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju Kabupaten Ketapang untuk menjalani pengobatan. Menurut Cornelis, meninggalnya orangutan tersebut bisa saja karena stres. “Mungkin juga karena stres,” ujarnya.

Lanjutnya, masalah orangutan ini sudah ada yang menangani. Dia juga meminta kepada pihak yang bertanggung jawab atas orangutan ini untuk menjaga dan merawatnya dengan baik. “Kalau sudah meninggal, apa boleh buat,” pungkasnya.

©[FHI/RK]

Follow us: @forum_hijau

0 komentar:

Posting Komentar