Jumat, 28 Desember 2012
Senin, 26 November 2012
Posts by : Admin
PEMROGRAMAN C++
PEMROGRAMAN C++
1. Pengenalan C++
C++ adalah bahasa pemrograman komputer yang
di buat oleh (Bjarne Stroustrup) merupakan perkembangan dari
bahasa C dikembangkan di Bell Labs (Dennis
Ritchie) pada awal tahun 1970-an, Bahasa itu diturunkan dari bahasa
sebelumnya, yaitu BCL, Pada awalnya, bahasa tersebut dirancang sebagai bahasa
pemrograman yang dijalankan pada sistem Unix, Pada
perkembangannya, versi ANSI (American National Standart Institute) Bahasa pemrograman C menjadi versi dominan,
Meskipun versi tersebut sekarang jarang dipakai dalam pengembangan sistem dan
jaringan maupun untuk sistem embedded, Bjarne Stroustrup pada Bel labs pertama
kali mengembangkan C++ pada awal 1980-an, Untuk mendukung fitur-fitur pada C++, dibangun
efisiensi dan sistem support untuk pemrograman tingkat rendah (low level
coding).[1]
Pada C++ ditambahkan konsep-konsep baru seperti class dengan sifat-sifatnya
seperti inheritance dan overloading.[rujukan?] Salah satu
perbedaan yang paling mendasar dengan bahasa C adalah dukungan terhadap konsep
pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming).[2]
Perbedaan Antara Bahasa pemrograman C
dan C++ meskipun bahasa-bahasa tersebut menggunakan sintaks yang sama tetapi
mereka memiliki perbedaan, C merupakan bahasa pemrograman prosedural, dimana
penyelesaian suatu masalah dilakukan dengan membagi-bagi masalah tersebut
kedalam su-submasalah yang lebih kecil, Selain itu, C++ merupakan bahasa
pemrograman yang memiliki sifat Pemrograman berorientasi objek,
Untuk menyelesaikan masalah, C++ melakukan langkah pertama dengan menjelaskan
class-class yang merupakan anak class yang dibuat sebelumnya sebagai abstraksi
dari object-object fisik, Class tersebut berisi keadaan object, anggota-anggotanya
dan kemampuan dari objectnya, Setelah beberapa Class dibuat kemudian masalah
dipecahkan dengan Class
2. Struktur Program C++
truktur Program C++ terdiri dari sejumlah
blok fungsi, setiap fungsi terdiri dari satu atau beberapa pernyataan yang
berfungsi melaksanakan tugas tertentu.Berikut merupakan contoh sederhana pemrograman dengan bahasa C++,
menggunakan Borland C++
Contoh-1 #include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int a = 7;
char b = 'G';
clrscr();
printf("%c Merupakan Abjad Yang Ke -
%d", b, a);
}
3. TIPE DATA
Komputer bisa diartikan sebagai alat untuk menghitung.
Untuk melakukan proses perhitungan tersebut, maka dibutuhkan data yang akan
diproses. Tipe data ada beberapa jenis yaitu :
- Tipe data karakter
- Tipe data bilangan bulat.
- Tipe data bilangan pecahan.
Jika kita membutuhkan suatu
tipe data yang baru yang tidak terdapat pada tipe data standar, maka kita dapat
membuat tipe data baru dengan menggunakan perintah struct. Perintah
struct akan dijelaskan pada bab selanjutnya.
Setiap tipe
data mempunyai jangkauan nilai yang berbeda.
1.
Tipe data karakter
Untuk tipe data
karakter kita gunakan perintah char.
Contoh
char karakter;
char
kar1,kar2,kar3;
char kar4=’A’;
char kar5=65;
Tipe data ini
mempunyai jangkauan dari 0 sampai 255 atau karakter ASCII ke 0 sampai karakter
ASCII 255. Tipe data karakter bisa ditampilkan sebagai suatu karakter atau sebagai
suatu bilangan. Hal ini tergantung dari bagaimana penulisannya apakah dianggap
sebagai karakter atau sebagai bilangan.
Untuk
menuliskan isi dari data bertipe char adalah dengan menggunakan printf dengan
format penulisannya menggunakan tanda %c kalau ingin ditampilkan sebagai suatu
karakter atau dengan %i jika ingin ditampilkan sebagai suatu angka.
Pemberian nilai
kepada suatu karakter digunakan perintah sebagai berikut :
karakter=’A’;
Atau
karakter=65;
Kedua cara
tersebut menghasilkan suatu efek yang sama yaitu memberikan nilai 65 atau
karakter A ke variabel karakter. Kalau pengisian variable ingin menggunakan
karakter maka karakter yang akan dimasukan harus diapit dengan tanda apostrof.
Untuk melihat
nilai yang ada dalam suatu variable yang bertipe char gunakan perintah berikut
printf(“Karakter
dilihat dalam bentuk karakter = %c.\n”,karakter);
printf(“Karakter
dilihat dalam bentuk angka = %d.\n”,karakter);
Contoh program
//Program
Ke-2 Nama File : Lat2.CPP
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{
char k1,k2;
k1=’A’;
k2=k1;
printf(“Nilai
variable K1 adalah %c\n”,k1);
printf(“Nilai
variable K2 dalam bentuk angka = %d\n”,k2);
getch();
return 0;
}
|
Hasil dari
eksekusi program adalah :
Nilai variable
K1 adalah A
Nilai variable
K2 dalam bentuk angka = 65
Keterangan
program Lat2.CPP
Perintah “char
k1,k2;” pada baris 6 berarti program memesan 2 buah tempat di memori untuk
menyimpan data bertipe karakter dengan nama k1 dan k2.
Perintah “k1=’A’;”
pada baris 7 adalah perintah untuk memasukan nilai karakter A kapital ke dalam
variable k1 sehingga untuk baris berikutnya k1 berisi karakter A kapital atau
angka 65.
Perintah “k2=k1;”
pada baris 8 berarti bahwa nilai k2 diisi dari nilai k1 sehingga isi k2 sama
dengan isi variable di k1.
Perintah printf
pada baris 9 berarti perintah penulisan ke layar sesuai dengan format “Nilai
variable k1 adalah %c\n”. Karakter %c tidak dicetak sebagai %c tetapi akan
diganti dari variable yang sesuai dengan urutannya yaitu k1 dalam bentuk
karakter. Perintah printf pada baris 10 cara kerjanya sama dengan perintah
printf pada baris 9 bedanya hanya tanda %d berasal ditulis berdasarkan isi
variable k2 yang dicetak dalam bentuk angka bukan karakter. Tanda %d digunakan
untuk format pencetakan data dalam bentuk bilangan bulat.
Perintah getch()
digunakan untuk menunggu sampai pengguna menekan sembarang karaker.
Perintah return
digunakan untuk memberikan nilai kembalian dari fungsi main().
2.
Tipe data bilangan bulat
Ada beberapa
tipe data standar yang digunakan untuk data bilangan bulat.
Tipe Data
|
Memori
|
Format
|
Jangkauan
Nilai
|
Int
|
2 byte
|
%d/%i
|
-32.768 s/d
32.767
|
unsigned int
|
2 byte
|
%u
|
0 s/d 65.535
|
Char
|
1 byte
|
%d/%i
|
-128 s/d 127
|
unsigned char
|
1 byte
|
%u
|
0 s/d 255
|
unsigned long
|
4 byte
|
%lu
|
0 s/d
4.294.967.295
|
Long
|
4 byte
|
%ld/%li
|
-2.147.483.648
s/d 2.147.483.647
|
Tipe-tipe data
yang ada dalam table tersebut khusus untuk data yang nilaibilangannya bulat.
Cara pendeklarasian tipe data ini sama seperti pendeklarasian lainnya, yaitu :
int a;
unsigned int b;
char c;
long d;
Contoh Program
:
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{
int
a=1000,b=64000;
unsigned int
c=64000;
printf(“Nilai
yang telah dimasukan\na: %i dan b: %i\n”,a,b);
printf(“Nilai
yang telah dimasukan : %u\n”,c);
getch();
return 0;
}
|
Perintah di
atas akan menampilkan hasil seperti di bawah ini :
a: 1000 dan
b: -1536
Nilai yang
telah dimasukan : 64000
|
3.
Tipe data bilangan pecahan
Tipe data untuk
bilangan pecahan terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Tipe Data
|
Memori
|
Format
|
Jangkauan
Nilai
|
float
|
4 byte
|
%f
|
3.4*(10^-38)
– 3.4*(10^+38
|
double
|
8 byte
|
%f
|
1.7*(10^-308)
– 1.7*(10^+308)
|
long double
|
10 byte
|
%lf
|
3.4*(10^-4932)
– 1.1*(10^+4932)
|
Contoh Program
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{
float
a=1234567890123456789;
double
d=1234567890123456789;
printf(“Nilai
a adalah : %30.20f\n”,a);
printf(“Nilai
d adalah : %30.20f\n”,d);
getch();
return 0;
}
|
Hasil eksekusi
program dapat dilihat di bawah ini :
Nilai a
adalah :
1234567939550609410.00
Nilai d
adalah :
1234567890123456770.00
|
4.
Tipe data string
Dalam
pemrograman C, untuk variabel yang menampung data string tidak ada perintah
khusus, karena dalam bahasa C, string adalah sebuah array karakter atau sebuah
pointer ke sebuah variabel char.
Cara
pendeklarasian adalah :
char nama[50];
char *alamat;
Contoh program
:
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{
char
nama[50]; //deklarasi dengan cara array
char *alamat;
//deklarasi dengan cara pointer
printf(“Nama
: “);scanf(“%s”,nama);
printf(“Alamat
: “);gets(alamat);
printf(“Data
yang telah dimasukan adalah : \n”);
printf(“Nama
: %s\nAlamat : %s\n”,nama,alamat);
getch();
return 0;
}
|
Catatan
|
Pemilihan
tipe data harus hati-hati. Pertimbangkan jangkauan yang dimiliki oleh tipe
data yang dipilih. Kesalahan dalam memilih tipe data akan menimbulkan suatu
hasil yang tidak diperkirakan. Contoh :
int a=32000;
int b=769;
int c;
c=a+b;
printf(“%i +
%i = %i\n”,a,b,c);
Jika program
tersebut dijalankan, maka akan menghasilkan output seperti berikut :
32000 + 769 =
-32767
Hal tersebut
terjadi karena jangkuan nilai c sudah melebihi jangkauan nilai untuk sebuah
tipe data int. Bila suatu variable telah melebihi jangkauan nilainya maka
nilai variable tersebut akan berputar menjadi nilai minimalnya dan jika
nilainya kurang dari minimal jangkauan nilainya maka variable tersebut akan
terisi oleh bilangan maksimal tipe tersebut.
|
Operator-Operator
Perhitungan
Untuk melakukan
perhitungan-perhitungan data, maka diperlukan operator-operator perhitungannya.
Operator-operator yang paling umum dipakai dalam pemrograman dengan bahasa C
adalah :
Operator
|
Contoh
|
Arti
|
+
|
c=a+b
|
Variable c
diisi dari isi variable a ditambah isi variable b
|
-
|
c=a-b
|
Variable c
diisi dari isi variable a dikurangi isi variable b
|
*
|
c=a*b
|
Variable c
diisi dari isi variable a dikali dengan isi variable b
|
/
|
c=a/b
|
Variable c
diisi dari isi variable a dibagi oleh isi variable b
|
++
|
a++
|
Isi variable
a ditambah 1. Perintah ini sama dengan a=a+1 atau a+=1
|
–
|
b–
|
Isi variable
a dikurang. Perintah ini sama dengan a=a-1 atau a-=1
|
%
|
c=a % b
|
Variable c
diisi dari sisa pembagian variable a dibagi variable b
|
+=
|
c+=a
|
Variable c
ditambah dengan isi variable a. Sama dengan c=c+a
|
/=
|
c/=a
|
Variable c
dibagi dengan isi variable a. Sama dengan c=c/a
|
-=
|
c-=a
|
Variable c
dikurangi dengan isi variable a. Sama dengan c=c-a
|
*=
|
c*=a
|
Variable c
dikali dengan isi variable a. Sama dengan c=c*a
|
%=
|
c%=a
|
Variable c
diisi dari sisa pembagian c dibagi isi variable a. Sama dengan c=c%a
|
Contoh program
:
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{
int x=20,
y=8, z;
clrscr();
printf(“X =
%d dan Y = %d\n”,x,y);
printf(“X / Y
= %d\n”,x/y);
printf(“X %%
Y = %d\n”, x % y);
x+=2;
printf(“Nilai
X sekarang : %i\n”,x);
x++;
printf(“Nilai
X setelah X++ : %i\n”,x);
printf(“Nilai
Y : %d\n”,y++);
printf(“Nilai
Y setelahnya : %d\n”,y);
z=++x;
printf(“Nilai
Z : %d\n”,z);
getch();
return 0;
}
|
Program di atas
akan menampilkan hasil seperti berikut :
X = 20 dan Y
= 8
X / Y = 2
X % Y = 4
Nilai X
sekarang : 22
Nilai X
setelah X++ : 23
Nilai Y : 8
Nilai Y
setelahnya : 9
Nilai Z : 24
|
Opr.
|
Istilah
|
Keterangan
|
I++
|
Post
increment
|
Nilai I
dikeluarkan dulu, kemudian I ditambah 1
|
++I
|
Pre increment
|
Nilai I
ditambah 1 dulu, kemudian nilainya dikeluarkan
|
I–
|
Post decrement
|
Nilai I
dikeluarkan dulu, kemudian I dikurangi 1
|
–I
|
Pre decrement
|
Nilai I
dikurangi 1 dulu, kemudian nilainya dikeluarkan
|
4.Variabel
Variabel adalah suatu alokasi data yang ditempatkan
pada suatu alamat tertentu di memory (RAM) untuk menyimpan suatu data dengan
jenis/type tertentu yang isinya dapat berubah-ubah. atau bisa juga diartikan Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk
mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta
yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah sesuai
kebutuhan.
Nama dari suatu variable
dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut :
·
Terdiri dari gabungan
huruf dan angka
dengan karakter pertama harus berupa huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive
artinya huruf besar dan kecil dianggap berbeda. Jadi antara nim, NIM dan
Nim dianggap berbeda.
·
Tidak boleh mengandung
spasi.
·
Tidak boleh mengandung
symbol-simbol khusus,
kecuali garis bawah (underscore). Yang termasuk symbol khusus yang tidak
diperbolehkan antara lain : $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dsb
·
Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang
terpakai.
Contoh penamaan variabel
yang benar : NIM, a, x, nama_mhs, f3098, f4, nilai, budi, dsb.
Contoh penamaan variable
yang salah : %nilai_mahasiswa, 80mahasiswa, rata-rata, ada spasi, penting!, dsb
variabel, dibagi menjadi
dua jenis kelompok, yaitu :
·
Variabel Numerik
·
Variabel
Teks
Variabel Numerik
Variabel
numerik ini dibagi menjadi menjadi 3 (tiga) macam :
- Bilangan Bulat atau Integer
- Bilangan Desimal Berpresisi Tunggal atau Floating Point.
- Bilangan Desimal Berpresisi Ganda atau Double Precision
Variabel Text
- Character ( Karakter Tunggal )
- String ( Untuk Rangkaian Karakter )
Deklarasi Variabel
Penjelasan Adalah
proses memperkenalkan variabel kepada Borland C++ dan pendeklarasian tersebut
bersifat mutlak karena jika tidak diperkenalkan terlebih dulu maka Borland C++
tidak menerima variabel tersebut.
Deklarasi Variabel ini meliputi tipe variabel, seperti :
integer atau character dan nama variabel itu sendiri. Setiap kali
pendeklarasian variabel harus diakhiri oleh tanda titik koma ( ; ).
Tabel 2.3. Deklarasi Variabel
TIPE VARIABEL
|
SIMBOL DEKLARASI
|
Integer
|
int
|
Floating Point
|
float
|
Double Precision
|
double
|
Karakter
|
char
|
Unsigned Integer
|
unsigned int
|
Unsigned Character
|
unsigned char
|
Long Integer
|
long int
|
Unsigned Long Integer
|
unsigned long int
|
Bentuk
penulisannya :
Contoh
Deklarasi int nama_mahasiswa;
char grade;
float rata_rata ;
int nilai;
K O D E P E N E N T U
FO R MA T
. %c : Membaca sebuah karakter
. %s : Membaca sebuah string
. %i, %d : Membaca sebuah bilangan bulat (integer)
. %f, %e : Membaca sebuah bilangan pecahan (real)
. %o : membaca sebuah bilangan octal
. %x : Membaca sebuah bilangan heksadesimal
. %u : Membaca sebuah bilangan tak bertanda.
Syntax pendefinisian variabel adalah sebagai berikut:
<TypeData>
<NamaVar1>[=<Nilai1>][,<NamaVar2>[=<Nilai2>][,...]];
Dimana:
<TypeData> yang ada di dalam Turbo/Borland C++, antara lain:
Type
|
Size (Bits)
|
Range
|
Sample Application
|
|
unsigned
char
|
8
|
0 to 255
|
Small
numbers and full PC character set
|
|
Char
|
8
|
-128 to
127
|
Very small
numbers and ASCII characters
|
|
short int
|
16
|
-32,768 to
32,767
|
Counting, small
numbers, loop control
|
|
unsigned
int
|
32
|
0 to
4,294,967,295
|
Large
numbers and loops
|
|
Int
|
32
|
-2,147,483,648
to 2,147,483,647
|
Counting,
small numbers, loop control
|
|
unsigned
long
|
32
|
0 to
4,294,967,295
|
Astronomical
distances
|
|
Enum
|
32
|
-2,147,483,648
to 2,147,483,647
|
Ordered
sets of values
|
|
Long
|
32
|
-2,147,483,648
to 2,147,483,647
|
Large
numbers, populations
|
|
Float
|
32
|
3.4 x 10-38
to 1.7 x 1038
|
Scientific
(7-digit) precision)
|
|
Double
|
64
|
1.7 x 10-308
to 3.4 x 10308
|
Scientific
(15-digit precision)
|
|
long double
|
80
|
3.4 x 10-4932
to 1.1 x 104932
|
Financial
(18-digit precision)
|
Syarat penamaan variabel dalam Turbo/Borland C++
adalah sebagai berikut :
- Nama variabel tidak boleh mengandung karakter khusus seperti: ~`!@#$%^&|<>?,.\/
- Nama variabel tidak boleh mengandung operator aritmatika seperti: */+-=()
- Nama variabel boleh merupakan kombinasi huruf dan angka tetapi harus diawali oleh huruf, contoh: x1, x2, tugas1, tugas2
- Nama variabel tidak boleh mengandung spasi, seperti: gaji Pegawai yang benar gajiPegawai (tanpa spasi)
- Nama variabel boleh mengandung garis bawah (under score) seperti: gaji_Pegawai
- Tidak boleh mendefinisikan nama variabel yang sama lebih dari satu kali
- Nama variabel boleh panjang ataupun singkatan akronim maupun inisialen. Misalkan untuk mendefinisikan variabel Gaji Pegawai boleh dibuat gajiPegawai, gp atau gajPeg
- Penamaan variabel dalam Turbo/Borland C++ bersifat "Case-Sensitive" artinya dua atau tiga buah variabel dianggap berbeda meskipun hanya berbeda "case" yaitu antara huruf besar dan kecil. Nama variabel "Kata", "kata" dan "katA" adalah dianggap sebagai tiga buah variabel yang berbeda meskipun hanya beda satu huruf besar dan yang lain huruf kecil.
Contoh:
unsigned int panjang, lebar, tinggi;
unsigned char tekan;
char pilih='A';
float luas, keliling;
long gajiPokok, tunjangan,
gajiBersih;
Konstanta
Sebagaimana halnya variabel, konstanta adalah suatu
alokasi data yang ditempatkan pada suatu alamat tertentu di memory (RAM) untuk
menyimpan suatu data dengan jenis/type tertentu yang isinya tidak dapat diubah
(konstan).
Penjelasan Bentuk
deklarasi konstanta diawali dengan reserved word const.
Bentuk
penulisannya :
cons nama-konstanta =
nilai konstanta
Konstanta merupakan suatu
nilai yang tidak dapat diubah selama proses program berlangsung. Konstanta
nilainya selalu tetap. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu di awal
program. Konstanta dapat bernilai
integer, pecahan, karakter dan string. Contoh konstanta : 50; 13; 3.14;
4.50005; ‘A’; ‘Bahasa C’. Selain itu,
bahasa C juga menyediakan beberapa karakter
khusus yang disebut karakter escape, antara lain :
\a : untuk bunyi bell
(alert)
\b : mundur satu spasi
(backspace)
\f : ganti halaman (form
feed)
\n : ganti baris baru (new
line)
\r : ke kolom pertama,
baris yang sama (carriage return)
\v : tabulasi vertical
\0 : nilai kosong (null)
\’ : karakter petik
tunggal
\” : karakter petik ganda
\\ : karakter garis miring
Syntax pendefinisian konstanta adalah sebagai berikut:
const
<TypeData>
<NAMACONST1>=<Nilai1>[,<NAMACONST2>=<Nilai2>[, ... ]];
atau
#define
<NAMACONST> <Nilai>
Dimana:
Borland C++ memiliki kebiasaan/konvensi pemberian nama
HURUF BESAR untuk setiap konstanta.
Contoh:
#define PI
22/7
const unsigned int MAXDATA=50;
const unsigned char TAB=9, CR=13, LF=10;
const unsigned int MAXDATA=50;
const unsigned char TAB=9, CR=13, LF=10;
Contoh program lengkap dapat dilihat di bawah ini:
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
void main()
{
float panjang=12.250, lebar, luas, jari_jari=7;
const float PI=22/7;
lebar = 56.98;
luas = panjang * lebar;
printf("Persegi panjang dengan \nPanjang = %10.2f \nLebar = %10.2f\n", panjang, lebar);
printf("Luasnya = %10.2f\n", luas);
luas = PI * jari_jari * jari_jari;
printf("Lingkaran dengan \nDiameter = %10.2f\n", jari_jari*2);
printf("Luasnya =
%10.2f\n", luas);
getch();
}
Perintah Keluaran
#include
<stdio.h> //untuk mengaktifkan perintah printf dan scanf
#include
<conio.h> //untuk mengaktifkan perintah getch()
Penjelasan Perintah standar
output yang disediakan oleh Borland C++, diantaranya adalah :
- printf()
- puts()
- putchar()
- cout()
2.4.1 printf()
Penjelasan Fungsi printf()
merupakan fungsi keluaran yang paling umum digunakan untuk menampilkan
informasi kelayar.
|
String-Kontrol
dapat berupa keterangan yang akan ditampilkan pada layar beserta penentu
format. Penentu format dipakai untuk memberi tahu kompiler mengenai jenis data
yang dipakai dan akan ditampilkan.
Argumen
ini dapat berupa variabel, konstanta dan ungkapan.
Tabel
2.4. Penentu Format Printf()
TIPE DATA
|
Penentu Format Untuk printf()
|
Integer
|
%d
|
Floating Point
|
|
Bentuk
Desimal
|
%f
|
Bentuk
Berpangkat
|
%e
|
Bentuk
Desimal dan Pangkat
|
%g
|
Double
Precision
|
%lf
|
Character
|
%c
|
String
|
%s
|
Unsigned
Integer
|
%u
|
Long Integer
|
%ld
|
Long Unsigned
Integer
|
%lu
|
Unsigned
Hexadecimal Integer
|
%x
|
Unsigned Octal
Integer
|
%o
|
![](file:///C:%5CUsers%5CROSSIP%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image001.gif)
printf(“%c
merupakan abjad yang ke - %d”,’b’,2);
b typenya char
Contoh-1 #include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{
int a = 7;
char b = 'G';
clrscr();
printf("%c Merupakan Abjad Yang Ke -
%d", b, a);
}
a. Penggunaan Penentu Lebar Field
Penjelasan Bila ingin mencetak atau menampilkan
data yang bertipe data FLOAT atau pecahan, tampilan yang tampak biasanya kurang
bagus. Hal tersebut dapat diatur lebar field-nya dan jumlah desimal yang ingin
dicetak. Berikut bentuk penulisannya :
![lebar](file:///C:%5CUsers%5CROSSIP%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.gif)
Contoh-2 #include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{
float a = 7.50, b = 243.21;
clrscr();
printf("Bilangan A = %f \n", a);
printf("Bilangan B = %f", b);
}
Output
yang akan dihasilkan, jika tidak menggunakan panentu lebar field adalah
Bilangan
A = 7.500000
Bilangan
B = 243.210007
Contoh-3 #include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{
float a = 7.50, b = 243.21;
clrscr();
printf("Bilangan A = %4.1f \n", a);
printf("Bilangan B = %4.1f", b);
}
Output
yang akan dihasilkan, jika menggunakan panentu lebar field adalah
Bilangan
A = 7.5
Bilangan
B = 243.2
2.4.2. puts()
Penjelasan Perintah puts()
sebenarnya sama dengan printf(), yaitu digunakan untuk mencetak
string ke layar. puts() berasal dari kata PUT
STRING.
Perbedaan
antara printf() dengan puts() adalah :
Tabel
2.6. Perbedaan fungsi puts() dengan printf()
printf()
|
puts()
|
Harus
menentukan tipe data untuk data string, yaitu %s
|
Tidak Perlu
penentu tipe data string, karena fungsi ini khusus untuk tipe data string.
|
Untuk mencetak
pindah baris, memerlukan notasi ‘ \n ‘
|
Untuk mencetak
pindah baris tidak perlu notasi ‘ \n ‘ , karena sudah dibeikan secara
otomatis.
|
Contoh-4 #include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{
char a[4] = "BSI";
clrscr();
puts("Saya Kuliah di. ");
puts(a);
}
2.4.3. putchar()
Penjelasan Perintah putchar()
digunakan untuk menampilkan sebuah karakter ke layar. Penampilan
karakter tidak diakhiri dengan pindah baris.
Contoh-5 #include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{
clrscr();
putchar('B');
putchar('S');
putchar('I');
}
2.4.4. cout()
Penjelasan Fungsi cout()
merupakan sebuah objeck didalam Borland C++ digunakan untuk menampilkan
suatu data kelayar. Untuk menggunakan fungsi cout() ini, harus menyertakan file
header iostream.h .
Contoh-6 #include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
main()
{
float a, b, c;
a=7.5; b=8.4; c=0
clrscr();
cout<<"Masukan Nilai A :
"<<a;
cout<<"Masukan Nilai B :
"<<b;
c = a + b;
cout<<"Masukan Nilai C :
"<<c;
getch();
}
2.4.5. Fungsi Manipulator
Penjelasan Manipulator
pada umumnya digunakan untuk mengatur tampilan layar, untuk mengguakan
manipulator ini file header yang harus disertakan file header iomanip.h . Ada beberapa fungsi manipulator yang disediakan
oleh Borland C++, antara lain.
|
|
Berikut akan
dibahas beberapa fungsi manipulator, diantaranya :
a. endl
Penjelasan endl merupakan
suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menyisipkan karakter NewLine atau
mengatur pindah baris. Fungsi ini sangat berguna untuk piranti keluaran berupa
file di disk. File header yang harus disertakan adalah file header iostream.h .
Contoh-7 # include
<stdio.h>
# include
<conio.h>
# include
<iostream.h>
main()
{
float a, b, c;
a=7.5; b=8.4; c=0
clrscr();
cout<<"Masukan Nilai A : "<<a<<endl;
cout<<"Masukan Nilai B : "<<b<<endl;
c = a + b;
cout<<"Masukan Nilai C : "<<c<<endl;
getch();
}
b. ends
Penjelasan ends merupakan
suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menambah karakter null ( nilai
ASCII NOL ) kederetan suatu karakter. Fungsi ini akan berguna untuk mengirim
sejumlah karakter kefile didisk atau modem dan mangakhirinya dengan karakter
NULL.. File header yang harus disertakan adalah file header iostream.h .
Contoh-8 # include
<stdio.h>
# include
<conio.h>
# include
<iostream.h>
main()
{
int
a, b, c, d;
clrscr();
cout<<"Masukan
Nilai A : "; cin>>a;
cout<<"Masukan
Nilai B : "; cin>>b;
c
= a % b;
d
= a * b;
cout<<"Hasil
dari C = A % B adalah "<<c<<ends;
cout<<"Hasil
dari D = A * B adalah "<<d<<ends;
getch();
}
c. dec, oct dan hex
Penjelasan dec, oct dan hex merupakan
suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk
desimal, oktal dan hexadesimal. File header yang harus disertakan adalah file
header iomanip.h .
Contoh-9 # include
<stdio.h>
# include
<conio.h>
# include
<iostream.h>
# include
<iomanip.h>
void main()
{
int
nilai = 10;
clrscr();
cout<<"Nilai
= "<<nilai<<endl;
cout<<"Nilai
ke Octal = "<<oct<<nilai<<endl;
cout<<"Nilai
ke Hexadesimal = "<<hex<<nilai<<endl;
cout<<"Nilai
ke Desimal = "<<dec<<nilai<<endl;
getch();
}
d. setprecision ()
Penjelasan Fungsi
setprecision()
merupakan suatu fungsi manipulator yang digunakan untuk mengatur jumlah
digit desimal yang ingin ditampilkan. Fungsi ini biasa pada fungsi cout(), file header yang harus
disertakan adalah file header iomanip.h
.
Contoh-10 # include
<stdio.h>
# include
<conio.h>
# include
<iostream.h>
# include
<iomanip.h>
void main()
{
float
a, b, c;
a
= 25.77;
b
= 23.45;
clrscr();
c
= a * b;
cout<<setiosflags(ios::fixed);
cout<<setprecision(1)<<c<<endl;
cout<<setprecision(2)<<c<<endl;
cout<<setprecision(3)<<c<<endl;
cout<<setprecision(4)<<c<<endl;
cout<<setprecision(5)<<c<<endl;
getch();
}
2.5. Perintah Masukan
Penjelasan Perintah
standar input yang disediakan oleh Borland C++, diantaranya adalah :
- scanf()
- gets()
- cout()
- getch
- getche()
2.5.1. scanf()
Penjelasan Fungsi
scanf()
digunakan untuk memasukkan berbagai jenis data. Bentuk Umum dari
fungsi ini adalah :
scanf("penentu format", &nama-variabel); |
Keterangan simbol
&
merupakan pointer yang digunakan untuk menunjuk kealamat variabel memori yang
dituju.
Tabel 2.7. Penentu Format scanf()
TIPE DATA
|
Penentu Format Untuk scanf()
|
Integer
|
%d
|
Floating
Point
|
|
Bentuk Desimal
|
%e atau %f
|
Bentuk Berpangkat
|
%e atau %f
|
Double
Precision
|
%lf
|
Character
|
%c
|
String
|
%s
|
Unsigned
Integer
|
%u
|
Long
Integer
|
%ld
|
Long
Unsigned Integer
|
%lu
|
Unsigned
Hexadecimal Integer
|
%x
|
Unsigned
Octal Integer
|
%o
|
Contoh-11 # include
<stdio.h>
# include
<conio.h>
main()
{
int a, b, c = 0 ;
clrscr();
printf("Masukan Nilai A = ");
scanf("%d",&a);
printf("Masukan Nilai B = ");
scanf("%d",&b);
c = a + b;
printf("Hasil Penjumlahan = %d",c);
}
2.5.2. gets()
Penjelasan Fungsi
gets()
digunakan untuk memasukkan data string. Bentuk Umum dari fungsi
ini adalah :
|
Perbedaan antara scanf() dengan gets() adalah :
Tabel 2.8. Perbedaan scanf() dengan gets()
scanf()
|
gets()
|
Tidak
dapat menerima string yang mengandung spasi atau tab dan dianggap sebagai
data terpisah
|
Dapat
menerima string yang mengandung spasi atau tab dan masing dianggap sebagai
satu kesatuan data.
|
Contoh-12 # include
<stdio.h>
# include
<conio.h>
main()
{
char nm1[20];
char nm2[20];
clrscr();
puts("Masukan nama ke - 1 = ");
gets(nm1);
printf("Masukan nama ke - 2 = ");
scanf("%s",&nm2);
printf("\n\n");
puts("Senang Berkenalan Dengan Anda
..");
puts(nm1);
printf("Senang Berkenalan Dangan Anda
..%s", nm1);
puts("Senang Berkenalan Dangan Anda
..");
puts(nm1);
printf("\n\n");
puts("Senang Berkenalan Dangan Anda
..");
puts(nm2);
printf("Senang Berkenalan Dangan Anda
..%s", nm2);
}
2.5.3. cin ()
Penjelasan Fungsi
cin()
merupakan sebuah objeck didalam C++ digunakan untuk memasukkan suatu
data. Untuk menggunakan fungsi cin() ini, harus menyertakan file header iostream.h .
Contoh-13 # include
<stdio.h>
# include
<conio.h>
# include
<iostream.h>
main()
{
float a, b, c;
clrscr();
cout<<"Masukan Nilai A : ";
cin>>a;
cout<<"Masukan Nilai B : ";
cin>>b;
c = a + b;
cout<<"Masukan Nilai C : "<<c<<endl;
}
2.5.4. getch ()
Penjelasan Fungsi
getch()
(get character and echo)
dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan
tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukan
tidak akan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan adalah conio.h.
Contoh-14 # include
<stdio.h>
# include
<conio.h>
main()
{
char kar;
clrscr();
printf("Masukan Sebuah Karakter Bebas =
");
kar = getch();
printf("\nTadi Anda Memasukan karakter
%c", kar);
getch();
}
2.5.5. getche()
Penjelasan Fungsi
getche()dipakai
untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu
diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukan ditampilkan
di layar. File header yang harus disertakan adalah conio.h.
Contoh-15 # include
<stdio.h>
# include
<conio.h>
main()
{
char kar;
clrscr();
printf("Masukan Sebuah Karakter Bebas =
");
kar = getche();
printf("\nTadi Anda Memasukan karakter
%c", kar);
getch ();
}
Selain itu kedua
fungsi ini dapat digunakan untuk menahan agar tidak langsung balik kembali
kedalam listing program dan hasil dari program yang di eksekusi dapat dilihat
tanpa menekan tombol ALT – F5. Karena fungsi getch() merupakan fungsi masukkan, jadi sebelum program keluar
harus menginputkan satu buah karakter.
Operator Aritmatika
Penjelasan
Operator untuk operasi
aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah :
Tabel 3.1. Operator Aritmatika
Operator
|
Keterangan
|
Contoh
|
*
|
Perkalian
|
4 * 5
|
/
|
Pembagian
|
8 / 2
|
%
|
Sisa Pembagian
|
5 % 2
|
+
|
Penjumlahan
|
7 + 2
|
−
|
Pengurangan
|
6 − 2
|
Operator yang tergolong sebagai operator Unary,
adalah :
Tabel 3.2. Operator Unary
Operator
|
Keterangan
|
Contoh
|
+
|
Tanda Plus
|
−4
|
−
|
Tanda Minus
|
+6
|
Contoh-1 #include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
#include
<iostream.h>
main()
{
int a, b, c = 0, d = 0;
clrscr();
cout<<"Masukan Nilai A : ";
cin>>a;
cout<<"Masukan Nilai B : ";
cin>>b;
c = a % b;
d = a * b;
cout<<" Hasil dari C = A % B =
"<<c<<endl;
cout<<" Hasil dari D = A * B =
"<<d<<endl;
getch();
}
Operator logika pada c++
program untuk melakukan operasi logika pada c++,,
operasi logika yang dibahas antara lain AND, OR, NAND(Not And), NOR(Not Or),
XOR(Exclusive Or),dan XNOR(Exclusive Not Or).
- AND, bernilai benar jika semua kondisi bernilai benar.
- OR, bernilai benar jka terdapat salah satu kondisi yang bernilai benar.
- NAND, bernilai benar jika terdapat salah satu kondisi yang bernilai salah, atau sama dengan melakuakn operasi NOT pada hasil dari operasi AND.
- NOR, bernilai benar jika semua kondisi bernilai salah, atau sama dengan melakuakn operasi NOT pada hasil dari operasi AND.
- XOR, bernilai benar jika satu kondisi bernilai benar dan satu kondisi bernilai salah.
- XNOR, bernilai benar jika semua kondisi bernilai benar atau semua kondisi bernilai salah.
listing program:
#include <stdio.h></stdio.h>
#include <conio.h></conio.h>
void main(){
int a,b,pil;
char ulang;
do{
do{
clrscr();
printf(“masukan dua bilangan biner: \n”);
scanf(“\n%d”,&a);
scanf(“\n%d”,&b);
}
while(!((a==0||a==1)&&(b==0||b==1)));
do{
printf(“\n\n pilih gerbang logika: “);
printf(“\n1 = AND\n2 = OR\n3 = NAND\n4 = NOR\n5 =
XOR\n6 = XNOR”);
printf(“\n ————————\n pilihan: “);
scanf(“\n%d”,&pil);
switch(pil){
case 1:{
if((a==1)&&(b==1)){
printf(“\n\n AND \n 1_satisfied”);
}
else{
printf(“\n\n AND \n 0_satisfied”);
}
break;
}
case 2:{
if((a==1)||(b==1)){
printf(“\n\n OR \n 1_satisfied”);
}
else{
printf(“\n\n OR \n 0_satisfied”);
}
break;
}
case 3:{
if(!((a==1)&&(b==1))){
printf(“\n\n NAND \n 1_satisfied”);
}
else{
printf(“\n\n NAND \n 0_satisfied”);
}
break;
}
case 4:{
if(!((a==1)||(b==1))){
printf(“\n\n NOR \n 1_satisfied”);
}
else{
printf(“\n\n NOR \n 0_satisfied”);
}
break;
}
case 5:{
if(((a==0)&&(b==1))||((a==1)&&(b==0))){
printf(“\n\n XOR \n 1_satisfied”);
}
else{
printf(“\n\n XOR \n 0_satisfied”);
}
break;
}
case 6:{
if(((a==0)&&(b==0))||((a==1)&&(b==1))){
printf(“\n\n XNOR \n 1_satisfied”);
}
else{
printf(“\n\n XNOR \n 0_satisfied”);
}
break;
}
default:{
printf(“pilihan tidak tersedia”);
}
}
}
while((pil6));
printf(“\n ulang program?? <y>:
“);</y>
fflush(stdin);
scanf(“%c”,&ulang);
}
while((ulang==’Y’)||(ulang==’y’));
}
Operasi Penyeleksian Kondisi
Pernyataan Percabangan digunakan untuk memecahkan
persoalan untuk mengambil suatu keputusan diantara sekian pernyataan yang ada.
Pernyataan IF
if (kondisi)
{
Pernyataan;
……
}
Contoh1:
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
double tot_beli, potongan=0, jum_bayar=0;
clrscr();
cout<<”Total Pembelian Rp. “;
cin>>tot_beli;
if (tot_beli >= 50000)
potongan = 0.2 * tot_beli;
cout<<”Besarnya Potongan Rp.
“<<potongan<<endl;
jum_bayar = tot_beli – potongan;
cout<<”Jumlah yang harus dibayarkan Rp.
“<<jum_bayar;
getch();
}
Pernyataan If Else
if (kondisi-1)
{
perintah-1;
….
}
else
{
perintah-2;
….
}
Contoh2:
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
double tot_beli, potongan=0, jum_bayar=0;
clrscr();
cout<<”Total Pembelian Rp. “;
cin>>tot_beli;
if (tot_beli >= 50000)
potongan = 0.2 * tot_beli;
else
potongan = 0.05 * tot_beli;
cout<<”Besarnya Potongan Rp.
“<<potongan<<endl;
jum_bayar = tot_beli – potongan;
cout<<”Jumlah yang harus dibayarkan Rp.
“<<jum_bayar;
getch();
}
Pernyataan Nested If
if(syarat)
if(syarat)
… perintah;
else
… perintah;
else
if(syarat)
… perintah;
else
… perintah;
Contoh3:
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
char kd;
char ukr,merk[20];
long int hrg,byr,ppn,ttl,u_byr,u_kembali,byk;
clrscr();
cout<<”***Toko Kelontong
Keroncongan***”<<endl;
cout<<”=============================================”<<endl;
cout<<”A. Susu
Dancow ”<<endl;
cout<<” 1. Ukuran Kecil
”<<endl;
cout<<” 2. Ukuran Sedang
“<<endl;
cout<<” 3. Ukuran Besar
”<<endl;
cout<<”B. Susu Bendera
”<<endl;
cout<<” 1. Ukuran Kecil
”<<endl;
cout<<” 2. Ukuran Sedang
“<<endl;
cout<<” 3. Ukuran Besar
”<<endl;
cout<<”C. Susu
SGM
”<<endl;
cout<<” 1. Ukuran Kecil
”<<endl;
cout<<” 2. Ukuran Sedang
”<<endl;
cout<<” 3. Ukuran Besar
”<<endl;
cout<<”\nMasukan Jenis Susu
[A/B/C] :”;cin>>kd;
cout<<”\nMasukan Ukuran Kaleng [1/2/3]
:”;cin>>ukr;
cout<<”\nBanyak Beli :”;cin>>byk;
if(kd==’A'||kd==’a')
{strcpy(merk,”Dancow”);
if(ukr==’1′)hrg=15000;
else if(ukr==’2′)hrg=26000;
else hrg=45000;}
else if(kd==’B'||kd==’b')
{strcpy(merk,”Bendera”);
if(ukr==’1′)hrg=12000;
else if(ukr==’2′)hrg=22000;
else hrg=40000;}
else
{strcpy(merk,”SGM”);
if (ukr==’1′)hrg=20000;
else if(ukr==’2′)hrg=38000;
else hrg=70000;}
cout<<”Merk
Susu
:”<<merk<<endl;
cout<<”Harga
:”<<hrg<<endl;
byr=hrg*byk;
cout<<”Pembayaran
:”<<byr<<endl;
ppn=0.1*byr;
ttl=byr+ppn;
cout<<”PPN
:”<<ppn<<endl;
cout<<”Total
Bayar
:”<<ttl<<endl;
cout<<”Uang
Bayar
:”;cin>>u_byr;
u_kembali=u_byr-ttl;
cout<<”Uang
Kembali
:”<<u_kembali<<endl;
cout<<”Terima Kasih Anda Telah Ke Counter
Kami”<<endl;
getch();
}
Pernyataan If – Else Majemuk
if (syarat)
{
… perintah;
… perintah;
}
else if (syarat)
{
… perintah;
… perintah;
}
else
{
… perintah;
… perintah;
}
Contoh4:
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
char nm_pes[20],nm[20],kode,tujuan[30];
int jml;
long int harga,ttl;
clrscr();
cout<<”PT TRAVELLING INDONESIA”<<endl;
cout<<”Nama
Penumpang :”;cin>>nm;
cout<<”Kode Pesawat [1/2/3]:”;cin>>kode;
cout<<”Jumlah
Tiket :”;cin>>jml;
if(kode==’1′)
{strcpy(tujuan,”Jakarta – Medan”);
strcpy(nm_pes,”Garuda Airlines”);
harga=400000;}
else if(kode==’2′)
{strcpy(tujuan,”Jakarta – Lampung”);
strcpy(nm_pes,”Asia Airlines”);
harga=200000;}
else
{strcpy(tujuan,”Jakarta – Palembang”);
strcpy(nm_pes,”Sriwijaya Airlines”);
harga=300000;}
ttl=jml*harga;
cout<<”Penumpang Yang Bernama
:”<<nm<<endl;
cout<<”Nama
Pesawat :”<<nm_pes<<endl;
cout<<”Tujuan
:”<<tujuan<<endl;
cout<<”Harga
Tiket
:”<<harga<<endl;
cout<<”Total
Bayar
:”<<ttl<<endl;
getch();
}
Latihan If_1:
Buatlah program untuk menghitung nilai rata-rata dari
seorang siswa, dengan ketentuan sebagai berikut :
- • Nama Siswa, Nilai Pertandingan I, Nilai Pertandingan II, Nilai Pertandingan III diinput.
- • Nilai Rata-rata merupakan hasil dari Nilai Pertandingan I, II dan III dibagi dengan 3.
- • Ketentuan Mendapat Hadiah dari pertandingan :
- Jika Nilai Rata-Rata >= 85, maka mendapat hadiah
Seperangkat Komputer P4
- Jika Nilai Rata-Rata >= 70, maka mendapat hadiah
Uang sebesar Rp. 500,000
- Jika Nilai Rata-Rata < 70, maka mendapat hadiah
Hiburan
- • Tampilan yang diinginkan sebagai berikut :
Layar Masukkan
PROGRAM HITUNG NILAI RATA-RATA
Nama Siswa : … <diinput>
Nilai Pertandingan I : … <diinput>
Nilai Pertandingan II : … <diinput>
Nilai Pertandingan III : …<diinput>
Layar Keluaran
Siswa yang bernama
… <tampil data>
Memperoleh nilai rata-rata <hasil
proses>
dari hasil perlombaan yang diikutinya.
Hadiah yang didapat adalah ..<hasil proses>
OPERASI PERULANGAN
Sesuai dengan tujuannya operasi perulangan
digunakan untuk melakukan pengulangan perintah dengan menggunakan pola
tertentu. berikut contoh operasi perulangan dalan c++ menggunakan for, while,
dan do-while.
Pernyataan For :
format penulisan :
for (inisialisasi;syarat pengulangan;pengubah
nilai pencacah)
{
pernyataan/perintah ke-1;
pernyataan/perintah ke-2;
…
pernyataan/perintah ke-n;
}
![capture-20121126-155502.png](file:///C:%5CUsers%5CROSSIP%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image004.gif)
hasil eksekusi :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Perintah while :
format penulisan :
inisialisasi/pendefinisian nilai awal
while (syarat)
{
pernyataan/perintah 1;
pernyataan/perintah 2;
…
pernyataan/perintah n;
}
![capture-20121126-155742.png](file:///C:%5CUsers%5CROSSIP%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image006.gif)
hasil eksekusi :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Perintah do-while :
format penulisan :
inisialisasi/pendefinisian nilai awal
do
{
penyataan/perintah 1;
penyataan/perintah 2;
…
penyataan/perintah n;
} while(syarat)
![capture-20121126-155929.png](file:///C:%5CUsers%5CROSSIP%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image008.gif)
hasil eksekusi :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
ARRAY
PENGERTIAN ARRAY
Array adalah suatu variabel yang terdiri dari sekumpulan data dimana data-data
tersebut mempunyai tipe
data yang sama.
Setiap data disimpan
dalam alamat
memori
yang
berbeda-beda dan disebut dengan
elemen array. Setiap elemen mempunyai nilai indek sesuai
dengan urutannya. Melalui indek
inilah kita dapat mengakses
data-data tersebut
BENTUK UMUM
Array dideklarasikan dengan
tanda [ ] (bracket), baik dalam bahasa
C++ dan Java. Bentuk umum dari tipe data array adalah :
tipe_data nama_array[jumlah_elemen]
1. Array satu dimensi
oSetiap elemen array dapat diakses melalui index
oIndex array secara default dimulai dari 0
oDeklarasi array :
Tipe_array nama_array[ukuran]
oSetiap elemen array dapat diakses melalui index
oIndex array secara default dimulai dari 0
oDeklarasi array :
Tipe_array nama_array[ukuran]
2. Array dua dimensi
-Array dua dimensi merupakan array yang terdiri dari m buah baris dan n buah buah kolom bentuknya dapat berupa matriks atau tabel.
-Deklarasi array :
Tipe_array nama_array [baris][kolom]
-Array dua dimensi merupakan array yang terdiri dari m buah baris dan n buah buah kolom bentuknya dapat berupa matriks atau tabel.
-Deklarasi array :
Tipe_array nama_array [baris][kolom]
3. Array
multidimensi
-Array multidimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk pendeklarasian array multidimensi sama saja dengan deklarasi array dimensi satu maupun dimensi dua.
-Deklarasi array :
Tipe_array nama_array [ukuran 1][ukuran 2] . . . [ukuran N]
-Array multidimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk pendeklarasian array multidimensi sama saja dengan deklarasi array dimensi satu maupun dimensi dua.
-Deklarasi array :
Tipe_array nama_array [ukuran 1][ukuran 2] . . . [ukuran N]
Contoh Program Array
#include
<stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
void main()
{
int nilai[5][3]={{7,8,9},{3,4,7},{7,4,9},{5,9,4},{6,8,5}};
int m,n=0;
cout<<"Daftar Nilai\n";
cout<<"----------\n";
cout<<"|No|M|F|S|\n";
cout<<"----------\n";
for(n=0;n<5;n++)
{
cout<<"|"<<(n+1)<<" |";
for(m=0;m<3;m++)
cout<<nilai[n][m]<<"|";
cout<<"\n";
}
cout<<"----------";
getch();
}
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
void main()
{
int nilai[5][3]={{7,8,9},{3,4,7},{7,4,9},{5,9,4},{6,8,5}};
int m,n=0;
cout<<"Daftar Nilai\n";
cout<<"----------\n";
cout<<"|No|M|F|S|\n";
cout<<"----------\n";
for(n=0;n<5;n++)
{
cout<<"|"<<(n+1)<<" |";
for(m=0;m<3;m++)
cout<<nilai[n][m]<<"|";
cout<<"\n";
}
cout<<"----------";
getch();
}
Fungsi (FUNCTION) pada C++
Pendahuluan
Fungsi merupakan blok dari kode program yang
dirancang untuk melaksanakan tugas khusus. Fungsi banyak dilibatkan dalam
pembuatan suatu program, dengan tujuan :
Program menjadi lebih tersetuktur, sehingga mudah
dipahami dan mudah dikembangkan
Dapat mengurangi pengulangan kode.
Bentuk umum suatu fungsi adalah sebagai berikut :
Tipedata
namafungsi(daftarparameter)
{
/*Badan Fungsi*/
return nilaireturn; /* untuk tipe data bukan
void */
}
|
Fungsi Bertipe void
Fungsi bertipe void, kalau dalam program pascal
atau delphi disebut sebagai procedure. Fungsi ini tidak mempunyai nilai
kembalian, jadi fungsi bertipe ini hanya merupakan sekumpulan kode program yang
bekerja sesuai dengan parameter yang diberikan.
Contoh fungsi bertipe void :
void
TampilNama()
{
textcolor(RED);
cprintf(“Nama Saya : Tulis Nama Ada\n\r”);
cprintf(“Alamat : Jl. Can Di
Aspal No. 70\n\r”);
cprintf(“Telepon :
022-2513709\n\r”);
}
main()
{
TampilNama();
TampilNama();
TampilNama();
}
|
Dalam program di atas, ada sebuah fungsi yang
bernama TampilNama(), yang berguna untuk menampilkan data Nama, Alamat, dan
Telepon. Dalam program utama (fungsi main() ), cara pemanggilan fungsi tersebut
adalah dengan menulis nama fungsinya (dalam hal ini TampilNama() ). Jadi
program di atas akan menampilkan isi fungsi TampilNama() sebanyak 3 kali.
Fungsi di atas merupakan fungsi yang dipanggil
tanpa memakai parameter. Untuk melihat contoh fungsi berparameter, perhatikan
program di bawah ini.
void
Kotak(int X1,int Y1, int X2,int Y2,int Bingkai,int Latar)
{
int i;
textcolor(Bingkai);
textbackground(Latar);
gotoxy(X1,Y1);cprintf(“é”); /* alt+218 */
gotoxy(X1,Y2);cprintf(“%c”,192);
gotoxy(X2,Y1);cprintf(“%c”,191);
gotoxy(X2,Y2);cprintf(“%c”,217);
for (i=X1+1;i<=X2-1;i++)
{
gotoxy(i,Y1);cprintf(“%c”,196);
gotoxy(i,Y2);cprintf(“%c”,196);
}
for(i=Y1+1;i<=Y2-1;i++)
{
gotoxy(X1,i);cprintf(“%c”,179);
gotoxy(X2,i);cprintf(“%c”,179);
}
}
main()
{
Kotak(1,1,80,24,WHITE,BLUE);// Memanggil
Procedur Kotak
Kotak(2,2,15,23,WHITE,RED);
getch();
return 0;
}
|
Void Kotak merupakan sebuah fungsi yang akan
membuat suatu kotak di layar sesuai dengan koordinat yang diberikan di bagian
parameter. Koordinat tersebut adalah koordinat kiri atas (X1,Y1), dan koordinat
titik kanan bawah (X2,Y2). Selain itu fungsi ini membutuhkan parameter Bingkai
yang berguna untuk menentukan warna bingkai kotak, dan juga parameter Latar
yang berguna untuk menentukan warna latar belakang kotak yang dibuat.
Pemanggilan Kotak(1,1,80,24,WHITE,BLUE) berguna
untuk membuat kotak dengan posisi kiri atas pada koordinat (1,1) dan posisi
kanan bawah pada koordinat (80,24) dengan warna bingkai kotak berwarna putih
dengan latar belakang kotak berwarna biru.
Fungsi bertipe data
Dalam dunia matematika, kita mengenal fungsi.
Contoh : F(X)=X2+3X+5, yang berarti kita mempunyai sebuah fungsi
bernama F yang membutuhkan parameter X sebagai data yang akan dihitung dengan
persamaan X2+3X+5 sehingga kalau kita menulis F(5), maka nilai dari
fungsi tersebut adalah 52 + 3.5+ 5 = 45.
Bentuk umum dari Function ini dalam bahasa Pascal
adalah :
typedata NamaFungsi(daftar parameter)
{
Perintah;
Perintah;
Return NilaiHasilUntukFungsi;
}
Contoh 1 : Fungsi matematik untuk menghitung
persamaan F(X) = X2+3X+5;
float
F(float X)
{
return X*X+3*X+5;//Fungsi diisi hasil dari
perhitungan X2+3*X+5
}
|
Contoh 2 : Fungsi untuk mencari Faktorial dari
suatu nilai
float
Faktorial(int N)
{
int I;
float Hasil;
Hasil:=1;
for(I=2;I<=N;I++)
Hasil=Hasil * I;
return Hasil;
}
|
Contoh 3: Fungsi untuk mencari Kombinasi dengan
rumus :
Kombinasi (X,Y) =
Float
Kombinasi(int X, int Y)
{
return Faktorial(Y) /
(Faktorial(X)*Faktorial(Y-X));
}
|
Langganan:
Postingan (Atom)